Dari hasil survei yang didapat Paloh, Anies meraih skor tertinggi alias peringkat pertama Pilkada DKI Jakarta

Lpkpkntb.com – Pada Pilkada DKI Jakarta, keterangan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bicara saat ini publik ‘capek’ menghadapi Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dilansir laman Detik.com. Sebab, menurutnya, Anies kini berada di ranking satu pada survei elektabilitas cagub DKI Jakarta.

Baca Juga: Cek Jadwal 37 Daerah Akan Menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024

Hal itu disampaikan Paloh usai menghadiri acara launching buku ‘Pancasila di Rumahku’ karya Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2024). Paloh bicara elektabilitas Anies yang menurutnya tengah unggul di survei manapun.

Dari hasil survei yang didapat Paloh, Anies meraih skor tertinggi alias peringkat pertama. Karena itu, Paloh menilai publik ‘capek’ menghadapi Anies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kalau yang saya mendapatkan dari berbagai sumber, ya memang Anies Baswedan yang saat ini, amat sangat mendominasi skor daripada seluruh survei ya. Ranking-nya nomor 1. Saya pikir capek juga orang mau hadapin dia di Jakarta ini,” kata Paloh.

Lebih lanjut, Paloh pun merespons munculnya nama Bendum NasDem, Ahmad Sahroni, dalam usulan dari DPW NasDem DKI Jakarta. Dia pun menyinggung kesiapan Sahroni.

Meski begitu, DPP PKB belum memutuskan calon yang akan diusung di Pilgub Jakarta. PKB masih mempertimbangkan kadernya untuk mendampingi Anies jika nantinya betul-betul maju.

“Kami termasuk yang masih mengusulkan ada beberapa sosok yang kami dorong untuk mendampingi Mas Anies kalau misalnya Mas Anies jadi direkomendasikan oleh PKB,” kata Huda di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Huda menilai komposisi pencalonan cagub dan cawagub masih dinamis sebelum pendaftaran calon pilkada pada Agustus mendatang. Menurutnya, duet bersama kader PKB masih dipertimbangkan, terlebih jika hanya akan ada dua poros di Pilgub Jakarta.

Lebih lanjut, Huda menjelaskan Anies tetap harus menjalani uji kelayakan dan kepatutan (UKK) untuk maju di Pilgub Jakarta. Huda menyebut tak ada keistimewaan meski Anies sempat diusung maju dalam Pilpres 2024.

“Desk Pilkada DPP menunggu setelah nanti surat masuk ada proses tahapan di dalamnya, ada UKK, uji kelayakan dan kepatutan, termasuk Mas Anies harus melampaui tahapannya juga,” ujar Huda.