“Ke mana kalian akan pergi?” tanya seseorang kepada setan yang mewujud dalam sosok Suraqah bin Malik.
Dengan ketakutan dan cemas yang menyeruak, Suraqah menjawab, “Sungguh, aku berlepas diri dari kalian semua.
Aku bisa melihat apa yang tidak kuasa kalian saksikan.” Mereka kabur setelah sebelumnya berteriak menyemangati.
Mereka bergegas pergi setelah sebelumnya meniupkan bualan kepada pasukan-pasukannya dari kalangan jin dan manusia.
Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa sosok Suraqah bin Malik dalam perang Badar adalah setan?
“Ketika berita (kaburnya Suraqah bin Malik dari perang Badar) itu didengar oleh Suraqah bin Malik,” tutur Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi, “dia (Suraqah bin Malik) membantah.
” Kata Suraqah, “Aku baru mendengar berita kepergian kalian untuk berperang setelah kalian kalah.”
Artinya, Suraqah sama sekali tidak terlibat sedikit pun dalam perang Badar.
Karenanya, jika ada sosok yang kini kita dapati sangat antuasias dalam memperjuangkan keburukan dan memprovokasi masyarakat untuk turut serta di dalamnya.
Mungkin kita perlu banyak membaca taawudz dan Ayat Kursi, siapa tahu ia merupakan jelmaan setan yang terlaknat.
(Islam Kaffah.id).