Dia menyarankan agar warga menggunakan kamper atau wewangian di sudut-sudut rumah.
Kemudian untuk bagian luar rumah bisa ditanami pohon sirih atau menggunakan kapur berbau belerang.
Oleh karena jtu, jangan dianggap sepele, Kamper dan wangi-wangian itu sebenarnya wajib ditaruh di kamar mandi, di gudang, belakang lemari kalau nggak di bawah kasur.
” Soalnya kalau ular itu takutnya sama wangi-wangian, kalau garam itu mitos, garam itu hanya untuk binatang berlendir,” imbuhnya.
Kemudian, untuk di luar ruangan kita pakai bekas las karbit kan itu bau belerang, bubuknya yang putih kaya apu, itu kan bau belerang jadi dia nggak bakal lewat ke situ.
Atau bisa juga dengan cara ” Menanam pohon sirih. Biasanya ular nggak suka dengan bau tanaman itu,” sambung Edi.
Kemudian, selain menggunakan wewangian, cara untuk mencegah ular masuk rumah bisa dengan menutup lubang plafon, saluran air, genteng, dinding atau bagian lainnya.
Untuk itu, untuk mencegah datangnya ular ke dalam rumah maka kebersihan rumah jangan disepelekan.
Selain gelap dan kotor, tempat rimbun juga disukai ular. Apabila sekitar rumah ditumbuhi rumput yang lebat, segera potong agar ular tak datang ke rumah.
Termasuk juga bagi yang memelihara burung, gantungkan kandang burung di tempat yang tinggi. Basmi tikus agar tak menjadi incaran ular.
Ular adalah hewan pemangsa tikus, maka basmi tikus yang bisa memancing datangnya ular.
Semoga artikel ini bisa membantu dan tetap waspada terutama hewan yang membahayakan disekitar!.
(Hr/sy).