Indonesia memiliki banyak suku bangsa yang beragam dan tradisi yang turun temurun. Hampir semua aspek kehidupan banyak didasari oleh tradisi budaya masing-masing, salah satunya hubungan seksual.
Ada salah satu tradisi di Pulau Jawa yang mengatur tentang hubungan seksual, yaitu Rabu Wekasan. Tidak ada istilah tersebut di dalam Islam. Namun, para leluhur meyakini Rabu Wekasan atau Rabu terakhir di bulan Safar merupakan hari yang penuh kesialan.
Meski bukan syari’at utama dalam Islam, kita tetap menghormati budaya dan tradisi yang ada di suatu daerah. Berikut ini beberapa fakta terkait berhubungan seks di hari Rabu Wekasan.
Freepik/freepik
Rabu Wekasan dikenal sebagai hari Rabu terakhir di bulan Safar setiap tahunnya. Bulan Safar sendiri disamakan dengan kata Shifr (صفر) yang berarti kosong. Hal ini karena masyarakat Arab zaman dulu mengosongkan rumah-rumah saat pergi ke medan perang.
Tradisi Rabu Wekasan berawal dari kepercayaan orang-orang Islam terdahulu yang menganggap hari Rabu terakhir di bulan Safar mendatangkan kesialan, bahkan banyak muncul penyakit.
Oleh karena itu, banyak orang yang melakukan berbagai kegiatan untuk menolak bala. Mulai dari zikir, mengadakan selamatan dan salat sunah penolak bala.
Freepik/Tirachardz
Namun, asal usul istilah Rabu Wekasan sendiri bukanlah berasal dari perkataan Nabi Muhammad SAW. Menurut Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah, Buya Yahya, Rabu Wekasan hanya berupa perkataan dari mulut ke mulut bahwa pada hari itu akan turun banyak bencana.
“Kalau (ajaran) dari nabi tidak ada, cuman kalau udah katanya ulama selagi tidak bertentangan dengan ajaran nabi tidak bisa kita (katakan) langsung murni bid’ah,” tuturnya seperti yang dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Pexels/Monstera
Beberapa ulama salaf memiliki pendapat berbeda mengenai hubungan seksual yang dilakukan saat hari Rabu Wekasan, tepatnya pada malam awal bulan, pertengahan bulan, dan akhir bulan.
Page: 1 2
BMKG menyatakan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) siaga bencana hidrometeorologi. BMKG Stasiun Klimatologi NTB menyebut…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…
Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…
Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…