Oleh karena itu menurut hemat saya, mendingan di segerakan Mori menggelar Kongres Luara Biasa (KLB) dan memilih Ketua Asprov PSSI NTB yang baru. Siapa tahu dengan kepengurusan yang baru dapat membawa Sepak Bola NTB lebih baik lagi.
Karena apabila organisasi di pegang orang yang sama, khawatirnya nanti tidak fokus pada program, oleh sebab itu “PSSI NTB ini harus dikelola dengan fokus dan memiliki integritas yang baik, sehingga akan berdampak juga pada tujuan yaitu menuju prestasi yang diharapkan NTB”. tegasnya.
Jangan sampai ada nya rangkap kepengurusan (jabatan) ini akan berdampak pada sebuah cita-cita besar terutama dalam percepatan peningkatan prestasi pembangunan sepakbola kita di Nusa Tenggara Barat.
Mulai dari sekarang (Nawaitu) nya itu harus di luruskan dan tidak membelakangi aturan yang berlaku, karena di olahraga ini butuh seorang Leader yang mengimplementasikan, kata ” Sportif” dan mampu menjalankan di setiap aktivitas.
Perlu di sadari juga, ” Ketika sesuatu itu di rangkap, maka bukan prestasi yang diraih, namun, lebih banyak terisi sensasi dan kontroversi dalam masyarakat, lebih- lebih apabila Olahraga kita dibawa ke ranah politik, ini sudah jauh dari disiplin keolahragaan, Namun saya apresiasikan Pak H Mori Hanafi, karena di PON Papua 2021 Tim Futsal NTB Raih Juara Tiga” tutup Hasbi.
Sementara itu dari salah satu pelatih sepak bola yang tidak mau di sebut namanya mengatakan fokus Kepemimpinan terhadap satu Organisasi akan lebih baik dibandingkan dengan Rangkap Jabatan.
Ia juga menambahkan, mari introspeksi diri, sehingga bisa menunjukkan Prestasi bukan menonjolkan ambisi yang bisa merugikan banyak kalangan.
[ Syahroni].