Tekanan kepada kaum Muslim di India merupakan salah satu siklus konflik global antara Islam dan sekularisme. Manifestasi dari konflik ini tidak hanya di negara-negara yang menampilkan berbagai varian demokrasi, tetapi juga di dunia Muslim yang memiliki varian demokrasinya sendiri, yakni bagian dari bentuk nyata kediktatoran.
Langkah Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa untuk menenangkan Hindu garis keras dan kemungkinan besar akan dijajakan di institusi dan negara bagian India lainnya pada masa depan.
Alhasil, derita kaum Muslim India dan termasuk di negara-negara lainnya, membuat umat semakin menyadari klaim palsu dari demokrasi dunia. Demokrasi menuntut agar kewajiban dan larangan bagi rakyat diputuskan dalam badan legislatif terpilih tanpa memperhatikan lagi perintah Allah SWT. Di sisi lain rakyat di negeri-negeri Barat terus-menerus kehilangan kepercayaan pada demokrasi karena penyalahgunaan dan korupsi yang merajalela, serta pengikisan hak-hak dan penghidupan mereka.
Inilah sikap negatif yang ditunjukkan oleh pemerintah sekuler di banyak negara sebagai representasi sederhana dari dominasi kapitalis di dunia yang menempatkan liberalisme dalam segala bentuknya sebagai pemenang. Tidak hanya menekan syariah Islam dan praktiknya, tetapi merupakan ancaman bagi semua agama.