lpkpkntb.com – Nama Wildan Mashuri belakangan banyak dibahas di media sosial.
Pria ini merupakan pengasuh Ponpes Salafiyah Al Minhaj, Desa Wonosegoro, Kec. Bandar, Kab. Batang.
Ia ditangkap polisi karena terbukti melakukan pencabulan 15 santriwatinya.
Adpun rentang usia korban antara 14-24 tahun.
Kemudian, kasus pencabulan yang dilakukan oleh pengasuh pondok pesantren kepada 22 santriwati terjadi di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dalam melancarkan aksinya, pelaku yakni Wildan Mashuri Amin (57) pura-pura menikahi korban secara siri tanpa wali maupun saksi nikah. dilansir laman Kompas.com.
Modus pelaku Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi membenarkan modus yang dilakukan pelaku untuk menjerat korbannya.
Wildan pertama memanggil korban ke sebuah ruangan di lingkungan ponpes. Dia lalu merayu korban dengan iming-iming mendapatkan karomah. Pelaku juga pura-pura menikahi korban secara siri tanpa wali maupun saksi nikah. Setelahnya, Wildan baru mencabuli para santriwatinya.
“Para korban ini dibilang akan mendapat karomah serta buang sial, lalu juga diberikan sangu atau jajan dan tidak boleh lapor sudah sah sebagai suami istri ke orang tua,” ujar dia dikutip dari TribunPantura.com. Diketahui, Wildan melancarkan aksinya sudah sejak tahun 2019.
ketika ponpes yang dikelolanya terisi santri.
“Sejak tahun 2019. Pondok pesantren baru, terisi santri 2019,”
Bukannya memberikan pendidikan yang layak, para santriwati ini justru dilecehkan oleh Wildan Mashuri.
Dari keterangan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat pers rilis, Selasa 11 April 2023, Wildan melakukan modus tertentu.
Ia memberikan sugesti pada para korban untuk mendapatkan karomah setelah melakukan hubungna tersebut.
“Para korban menurut karena diiming-imingi mendapatkan semacam karomah dari pelaku. Para korban menurut sebab pelaku ini sebagai pengasuh pondok,” katanya.
Page: 1 2
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…
Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…
Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…
Terkait dugaan jual beli proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang muncul tuntutan dari sejumlah pihak…