Berikut ini Harga Asli BBM Pertalite Ternyata Bukan Rp10.000 Jangan Kaget !!

Komaidi mengatakan, ada beberapa hal yang membuat harga BBM bersubsidi jenis Pertalite sulit untuk turun. Pertama, karena harga keekonomian RON 90 yang masih lebih mahal dari harga Pertalite saat ini yang dibanderol Rp 10.000 per liter.

Kedua, Komaidi menyebutkan faktor lainnya yang turut mempengaruhi adalah kapasitas fiskal. Seperti diketahui, BBM Pertalite merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang turut menggunakan keuangan negara dalam menyokong subsidi tersebut.

Pasalnya, pemerintah akan membayarkan kompensasi selisih antara harga keekonomian dengan harga jual BBM di SPBU kepada PT Pertamina (Persero) yang mendapatkan penugasan penyediaan BBM Pertalite. “Faktor lainnya saya kira lebih ke kapasitas fiskal,” jelasnya.

Dia menjelaskan, jika harga keekonomian jauh lebih mahal dibandingkan harga jualnya, maka beban subsidinya akan semakin besar.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji sebelumnya menyatakan bahwa harga minyak mentah memang dalam kondisi turun, namun sementara masih pada level US$ 70 per barel.

Turunnya harga minyak mentah dunia itu tidak serta merta bisa menurunkan harga BBM di dalam negeri. “Sementara ini kalau (turunnya) sampai US$ 70 kami hitung masih belum (belum turun harga BBM). Jadi mulai US$ 65, harga minyak US$ 65 per barel nanti kita lakukan adjustment ya, kan sekarang US$ 73 berapa itu masih formula yang kita sampaikan di balik harga batas harga JBKP masih,” terang Tutuka, dikutip Rabu (6/4/2023).

“Tapi kalau kami menduga itu sekitar harga minyak US$ 65 per barel itu kita mesti menyesuaikan (Pertalite) itu,” ujarnya dia.

Demikian informasi tentang harga BBM bulan April 2023 semoga bermanfaat.