Lpkpkntb.com- Pengurus Badan Khusus Honorer (BKH) PGRI Provinsi Riau mengajukan delapan tuntutan terkait seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Tuntutan tersebut disampaikan BKH PGRI saat beraudiensi dengan Komisi V DPRD Riau pada Rabu (7/12). Di depan Ketua Komisi V Robin Hutagalung, wakil ketua dan sejumlah anggota DPRD Riau, BKH PGRI menyampaikan aspirasi seluruh honorer di Riau.
Ketua BKH PGRI Eko Wibowo saat mengatakan seharusnya kepala Dinas Pendidikan dan BKD Riau hadir dalam audiensi tersebut, tetapi karena tugas luar kota sehingga audiensi dijadwal ulang. “Insyaallah Senin, 12 Desember audiensinya,'” ujarnya. Adapun tuntutan guru honorer Provinsi Riau :
1. Memprioritaskan pengangkatan ASN PPPK 2023 bagi guru honorer yang tidak bisa resume pendaftaran di SSCASN 2022. Penyebabnya antara lain salah upload, ijazah tidak linier, dan tidak formasi sekolah induk.
“Semoga apa yang kami perjuangkan bisa terealisasi pada Maret 2023,” ujar wakil ketua PGRI Riau itu.
Dia menambahkan Pemprov Riau sudah mengusulkan kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Anas soal perekrutan guru honorer dan tendik dalam seleksi PPPK 2023.
Page: 1 2
Lalu Ibnu Hajar Ketum Sasaka Nusantara NTB Apresiasi Langkah Gabungan TNI-POLRI, Dalam Hal Ini POLDA…
Lombok Tengah - Organisasi masyarakat (Ormas) Sasaka Nusantara Nusa Tenggara Barat akan melaporkan oknum Kepala…
Pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah di Ngawi telah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.…
Lombok Tengah, NTB - Seorang Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, diduga…
Luwu Utara, LP KPK - Sejumlah ibu rumah tangga di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, mengeluhkan…
LP KPK Luwu Utara- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma Masamba, Kabupaten Luwu…