Kemudian bagaimana cara tidur Rasulullah yang menyehatkan sesuai yang di anjurkan dalam Islam ? Yuk! simak penjelasan berikut ini.
1. Memadamkan Lampu
Cara tidur sehat Rasulullah yang pertama ialah memadamkan lampu atau membuat kamar Anda menjadi lebih gelap. Hal ini disampaikan Nabi SAW melalui hadis, serta diperkuat oleh berbagai penelitian.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman.”
Melansir dari Health, sebuah penelitian oleh Joyce Walsleben, PhD, profesor di New York University School of Medicine, saat tidak ada cahaya sekresi hormon melatonin diproduksi secara alami selama tidur.
Hormon melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal, berfungsi sebagai pengatur ritme tidur, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan menghambat peningkatan kolesterol.
Selain itu, sebuah studi dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics. Melngulas bahwa tidur menggunakan cahaya buatan, akan berdampak pada jam biologis tubuh. Serta memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.
2. Posisi Tidur Miring ke Arah Kanan
Cara tidur sehat seperti Rasulullah berikutnya dengan memiringkan tubuh ke sebelah kanan. Sebab posisi jantung di kiri, mencegah tertindih. Hal ini telah dianjurkan oleh Nabi SAW sejak ribuan tahun silam.
Dalam HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710, Nabi Muhammad SAW mengatakan agar “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.”
Semakin diperkuat dari hasil studi para pakar kesehatan. Melansir dari Liputan6, berdasar studi yang dilakukan pada 2003. Serta dimuat The Journal of American College of Cardiology dan New York Times 21 Februari 2011, tidur posisi miring ke kanan lebih aman daripada miring ke kiri.
Hal tersebut bisa mengurangi risiko kegagalan fungsi jantung. Sebab, saat posisi tubuh miring ke kanan, membuat jantung yang berada di bagian kiri tidak tertindih oleh organ lain.
Zaman dahulu, mungkin banyak yang berpikir dengan alasan bahwa Islam selalu mengutamakan kanan, sehingga anjuran ini merujuk pada keutamaan tadi. Ternyata di balik itu, ada efek medis untuk menjaga kesehatan yang mulai terungkap.
Bagi pasangan suami dan istri, bisa dengan menghadap ke kanan dengan posisi istri di depan. Sehingga suami dapat memeluk dari belakang.
3. Meletakkan Tangan Kanan di Bawah Pipi Kanan
Kesederhanaan yang terpancar dari cara tidur sehat Rasulullah, beliau lebih senang tidur beralaskan tikar, terbuat dari dari kulit binatang yang diisi dengan sabut. Mengutip dari Liputan6, kepala Nabi SAW diberi alas sebagai bantal. Namun terkadang menggunakan salah satu tangan diletakkan di bawah pipi.
Dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa “Nabi SAW jika ingin tidur di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di pipinya (yang kanan), kemudian mengucapkan, Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).”
Di balik kesederhanaan Rasulullah tersimpan manfaat medis. Ternyata tidur dengan alas tangan bisa membuat posisi kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.
4. Tidak Tidur dengan Posisi Tengkurap
Cara tidur sehat Rasulullah selanjutnya dengan mengindari posisi tengkurap. Larangan ini muncul dari kisah Ya’isy bin Thikhfah Al-Ghifari.
Dia bercerita, “Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.’ Bapakku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata Beliau adalah Rasulullah SAW’,” (HR. Thabrani).
Tidur posisi tengkurap, kata Imam Tirmidzi, membawakan hadis yang diperoleh Abu Hurairah. Ketika Nabi Muhammad SAW melihat seorang Muslim tidur tengkurap, beliau berkata, “Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah.”
Pakar kesehatan membuktikan bahwa tidur tengkurap berbahaya. Ilmu kedokteran mengungkap bila tidur pulas dengan tengkurap lama, otomatis membuat otot dada atau otot pernafasan tidak bisa mengembangkan dada secara baik dan maksimal.
Setelah suatu periode tertentu, bisa mengalami kesulitan bernapas. Sebab beban tubuh menekan ke arah dada dan menghalangi dalam merenggang, serta berkontraksi. Sehingga mengurangi asupan oksigen dan memengaruhi kinerja jantung hingga otak.
5. Tidak Berlama-lama Terlentang
Cara tidur sehat Rasulullah berikutnya ialah larangan tidur berlama-lama dengan posisi terlentang. Sebab hasil kaji secara medis, ternyata tidur terlentang bisa menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan ingin ke toilet terus.
Berdasarkan penelitian Dr. Zafir al-Attar, tidur dengan cara terlentang akan menyebabkan seseorang bernapas melalui mulutnya. Sehingga mengurangi intensitas napas dari hidung. Padahal hidung memiliki bulu-bulu halus dan lendir yang bisa menyaring kotoran, yang ikut terhisap bersama udara yang dihirup.
Terlalu banyak bernapas menggunakan mulut, seseorang rawan terkena flu. Serta menyebabkan keringnya rongga mulut, sehingga memicu terjadinya peradangan pada gusi.
6. Tidur Lebih Awal Selepas Sholat Isya
Cara tidur sehat Rasulullah yang terakhir ialah, anjuran untuk istirahat setelah sholat Isya. Sebaiknya menyegerakan tidur jika tidak ada kepentingan lain.
Apalagi begadang untuk hal yang tidak bermanfaat, tentu bisa merugikan. Namun bila ada hal penting yang membuat mata harus tetap terjaga, boleh dilakukan, seperti muraja’ah, belajar, dan hal baik lainnya.
“Bahwasanya Rasulullah SAW membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647).
Dikaji dari segi kesehatan, waktu malam sebagai ekskresi hati dalam menetralkan racun, sehingga perlu keadaan yang tenang. Apabila begadang, maka sekresi ini tak berjalan lancar sebagaimana mestinya. Sehingga dalam kurun waktu panjang, bisa menyebabkan penyakit kanker hati.
Itulah beberapa cara tidur sehat Rasulullah yang patut diteladani dan diterapkan setiap malam. Sebuah langkah ibadah sederhana yang sangat mudah, demi memperoleh kasih sayang Allah SWT melalui mengikuti teladan Nabi.
Langkah ini tidak hanya dilakukan oleh umat Islam saja, melainkan netral bagi semua, dengan niat demi memperoleh kesehatan. Salam sehat dan semoga bermanfaat.
[Abi/Ron].