Categories: ArtikelOlahraga

Beredar di Media Sosial Netizen Bilang Pengantin Lato-Lato Ini Videonya

lpkpkntb.com –  Ada yang unik nich, Beredar di media sosial, sms berantai melalui WAG, dimana pengantin di sambut dengan permainan lato-lato yang di mainkan anak-anak, dimana anak-anak terlihat mahir memainkan lato-lato.

Di duga pengantin tersebut berasal dari suku bugis. lokasi sebenarnya tidak tahu pasti. kata netizen kalau di bugis pengantin nya di sambut lato-lato, sedangkan di Betawi dengan petasan.

Photo:Tangkapan layar, pengantin perempuan sedang memainkan permainan lato-lato/abie/ron.

Dari tahun 2022 hingga awal tahun 2023  ini sedang viral permainan lato-lato mulai dari anak-anak, remaja orang dewasa bahkan orangtuapun tak luput dari permainan lato-lato. Hal ini menjadi perbincangan terutama di media sosial dan banyak beredar dikalangan masyarakat.

Anak kecil sedang mencoba memainkan lato-lato sesuka nya.dok Abie/lpkpkntb.com.

Mari kita kaji mitos yang ada pada permainan yang satu ini “lato-lato” artikel ini akan membahas mitos, dan juga sejarahnya.

Permainan lato lato sedang hits di tengah kalangan masyarakat, bahkan di beberapa media sosial tersebar permainan ini ternyata di lombakan. seperti pada tahun 1970-an, mainan ini meluas hingga ke salah satu provinsi di Italia Utara bernama Calcinatello.

Saking populernya, di sana sampai diadakan kompetisi tahunan untuk penggemar lato-lato.

Pada tahun 1990 an permainan lato-lato sudah populer, namun dengan nama yang berbeda yaitu permainan Nok Nok/ tok-tok karena di ambil dari hasil suara ketika dimainkan.

Permainan lato-lato Dok.Abie/lpkpkntb.com.

Menurut beberapa sumber yang di dapat media lpkpkntb.com,

permainan lato-lato ini bukan asli Indonesia, tetapi juga ada di beberapa negara lain, seperti yang ada di Provinsi di Italia Utara bernama Calcinatello.

Tahun 1960 hingga 1970 an terbuat dari bahan kaca, sehingga sempat dilarang karena berisiko membayakan pemainnya.

Kemudian dilakukan pengembangan yaitu bahan nya terbuat dari plastik.

Walaupun permainan ini sedang populer, namun di sisi kesehatan, permainan ini sempat dilarang badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) pada tahun 1966.

Seperti yang di kutip dari Quartz, hal itu karena mainan tersebut mengandung ‘bahan kimia, mudah terbakar, atau radioaktivitas’.

Page: 1 2

LP-KPK NTB KOMCAB KOTA MATARAM

Recent Posts

KPK, Ayo Turun! Gedung Sekolah di NTB Jadi Ladang Korupsi

Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…

7 jam ago

Gedung Sekolah Jadi Proyek Terkorup? Miliaran Hilang dalam Dugaan Skandal DAK NTB

Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…

9 jam ago

OTT Dikbud NTB: Pejabat dan Uang Rp 50 Juta Diamankan Polisi!

Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…

14 jam ago

Dugaan Proyek Asal Jadi, Jembatan Penghubung Lombok Tengah Hancur Sebelum Selesai

Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…

15 jam ago

Gunung Emas Melimpah di Arab Saudi, Akankah Dunia Berada di Ambang Bencana?

Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…

1 hari ago

Jual Beli Proyek atau Pembangunan? Drama Dana DAK NTB Memanas!

Terkait dugaan jual beli proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang muncul tuntutan dari sejumlah pihak…

1 hari ago