Pada bulan Mei tahun 1983, Prabowo mempersunting Siti Hediati Hariyadi yang merupakan putri dari Presiden Soeharto dan Tien Soeharto. Prabowo dan Siti Hediati dikaruniai seorang anak laki-laki, yaitu Ragowo Hediprasetyo atau Didiet. Akan tetapi pernikahan mereka tidak berjalan sampai tua. Tak lama setelah Orde Baru tumbang, keduanya berpisah pada tahun 1998. Anaknya, Didiet, tumbuh di Boston, Amerika Serikat dan memilih profesi sebagai seorang desainer yang berbasis di Paris, Prancis.
Karir Politik Prabowo Subianto
Pilpres tahun 2009, Prabowo menjadi calon wakil presiden terkaya. Prabowo memiliki total aset sebesar Rp. 1,579 triliun dan $7,57 juta, termasuk 84 ekor kuda istimewa yang sebagian harganya mencapai 3 miliar per ekor serta sejumlah mobil mewah. Kekayaan ini besarnya berlipat 160 kali dari kekayaan yang dilaporkan pada tahun 2003.
Hasil dari hitung cepat dari lembaga Survei Indonesia, Lingkaran suvei Indonedia, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis, CIRUS, Lembaga Riset Informasi, dan Quick Count Metro TV, memprediksi pasangan Megawati-Prabowo kalah telak dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Hasil perhitungan Manual KPU yang diumumkan pada tanggal 25 Juli 2009 tak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat.
Pada pemilihan calon presiden tahun 2014, Partai Gerakan Indonesia Raya menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden Indonesia. Prabowo menyatakan siap untuk dicalonkan sebagai presiden. Meskipun beberapa lembaga survei mencatat elektabilitas yang dimiliki oleh Prabowo tertinggi apabila dibandingkan dengan calon-calon presiden yang lain. Bahkan tidak sedikit pengamat politik yang meyakini kalau langkah dari Prabowo akan terganjal elektabilitas Partai Gerakan Indonesia Raya yang sangat rendah.
Pada tahun 2014 pemilihan umum legislatif, berdasarkan perhitungan cepat Kompas hingga tanggal 9 April 2014, Gerindra meraih posisi ketiga dengan meraih 11,58%, sementara PDIP meraih 19,52% dan Golkar meraih 15,22%. Prabowo Subianto menghadirkan “Enam Program Aksi Transformasi Bangsa“. Dalam kampanyenya, Prabowo menyatakan apabila terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, Prabowo ingin membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, adil dan makmur, melaksanakan ekonomi kerakyatan, membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamatan sumberdaya air, meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, serta membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup, serta membangun pemerintahan yang bebas dari korupsi, kuat, tegas dan efektif.
Pada pemilihan presiden, Prabowo kembali maju dengan menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres-nya. Namun, kemenangan tidak berpihak kepada Beliau. Pada tanggal 23 Oktober 2019, Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan ke-26 Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 sampai 2024.
Hingga kini Prabowo Subianto menjadi salah satu calon Presiden 2024 berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 dengan menawarkan formula atau kombinasi baru untuk memimpin sebuah negara besar. Kombinasi dua sosok ini berbeda dari segi generasi dan pemikiran.
Majunya kembali Prabowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 merupakan perjalanan panjang yang kaya dengan pengalaman. Terlahir sebagai generasi baby boomers dan kini berusia 72 tahun, pengalaman hidupnya lengkap karena berkecimpung di bidang militer, bisnis, politik, hingga pemerintahan. Prabowo menghabiskan 24 tahun hidupnya untuk mengabdi sebagai prajurit TNI.
Sementara itu, calon wakil presiden yang dipilihnya merupakan sosok yang terlahir sebagai generasi milenial. Gibran baru berusia 36 tahun, separuh dari usia Prabowo. Gibran merupakan anak muda yang meminati sektor bisnis dan belum lama terjun di bidang pemerintahan dan politik.
(*)