Benarkah Orang Sudah Meninggal Merindukan Kita, Melihat Kita, Ulama Menjelaskan

Lpkpkntb.com – Untuk kita renungkan bersama pada hakikatnya suatu kematian merupakan bagian dari takdir.

Oleh karena itu, seluruh makhluk tanpa terkecuali, baik itu manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua ataupun muda, baik orang sehat ataupun sakit.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.

Orang yang sudah meninggal dunia, Apakah orang sudah meninggal merasakan rindu? Apakah orang sudah meninggal mengigat keluarganya?

Sahabat hikmah yang di rahmati Allah SWT, Artikel ini akan mengupas hubungan orang masih hidup dengan orang sudah meninggal dunia.


Terkait:

Roh Anak Kecil Setelah Meninggal Selengkapnya


Merindukan Masih Hidup

Dilandr dari Nuonline.Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Achmad Chalwani Nawawi mengatakan, orang yang telah meninggal dapat melihat orang yang masih hidup di dunia. Hal ini ia ungkap dalam Pengajian.

Sebagai argumentasi ilmiah, Kiai Chalwani mengutip Sabda Nabi Muhammad saw dalam kitab Syarhush Shudūr bi Syarhi Ĥālil Mauta fil Qubūr (Penjelasan Ahwal Kematian di Alam Kubur) karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi (1445-1505/849H – 911H).

Tu’radhu a’mālukum fid dunyailā ‘asāirikum wa aqribāikum minal amwātiFain raauhum hasananisytabsyarūfain raauhum ghaira hasanin qāluallāhumma  tumithum hatta tahdiyahum. (Al-Hadis fi Syarhish Shudur).

Artinya, Nabi bersabda: Amal kamu sekalian orang yang masih hidup diperlihatkan kepada saudara dan teman-temanmu yang sudah meninggal dunia, termasuk diperlihatkan kepada leluhurmu yang sudah wafat.

Amalan Masih Hidup

Ketika yang sudah wafat melihat amal baik yang masih hidup, merasa bahagia di alam kubur. Tetapi ketika yang wafat melihat amal yang masih hidup tidak baik, merasa sedih di alam kubur.

Di tengah-tengah kesedihan, berdoa, meminta kepada Allah swt: ‘Ya Allah, anak cucuku yang masih hidup di dunia, yang amalnya masih belum baik, jangan Engkau cabut dulu nyawanya, jika belum mendapat petunjuk Engkau.’

“Jadi, orang yang sudah wafat itu dapat mendoakan orang yang masih hidup, asalkan wafatnya membawa amal saleh Maka Nabi Muhammad, para wali, para ulama, sampai saat ini masih memperhatikan kita semua,” terang Mursyid Tarekat Qadiriyah/ Naqsyabandiyah, Berjan, Purworejo.

Bahkan menurut Kiai Chalwani, Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad (1634-1720 M), pengarang kitab Ratib Haddad, berkata:

ihtimāmul amwāti lil ahyāiasyaddu min ihtimāmil ahya-i lil amwāti.”

(Perhatian orang yang sudah wafat kepada orang yang masih hidup itu lebih besar daripada perhatian orang yang masih hidup kepada orang yang sudah wafat).