Bahaya ! Pilot WNI Asal Papua Membeli 10 Senapan Serbu Untuk KKB Papua

Belasan senjata itu terdiri atas 10 pucuk senjata api laras panjang jenis MA kaliber 5,56 senilai 50 ribu peso tanpa amunisi atau sekitar Rp13,8 juta (kurs rupiah Rp2.76,4). Selain itu dua pucuk senjata api laras pendek merek Ingram (9 mm), senilai 45 ribu peso tanpa amunisi atau sekitar Rp12 juta.

Sementara, Pengamat kepolisian dari Universitas Bayangkara Jakarta, Hermawan Sulistyo, menjelaskan senapan ilegal dari Filipina merupakan salah satu sumber utama persenjataaan kelompok kriminal bersenjata (KKB-istilah yang disebut pemerintah) di Papua.

Selain itu, menurut dia, pasokan senapan dan amunisi ilegal di Papua juga berasal dari jalur darat Papua Nugini, hasil perampasan dari TNI/Polri, hingga jual beli dengan oknum keamanan.

Terungkapnya penyelundupan senjata api ilegal dari Filipina ini bukan yang pertama.

Aparat keamanan telah membongkar beberapa penyelundupan senjata dari Filipina yang melibatkan kelompok di Papua hingga jaringan teroris.

Juru bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (Komnas TPNPB-OPM), Sebby Sambom, menegaskan bahwa Anton Gobay bukan bagian dari organisasinya. di kutip dari Pos-Kupang.com.

Sebby mengatakan, Anton berasal dari kelompok West Papua Army (WPA) pimpinan Benny Wenda.