“Apakah Mas Nadiem tahu itu?,” serunya.
Belum lagi tunjangan profesi guru (TPG) di daerah 3T yang tersendat-sendat pembayarannya.
Menurut Anita, apa yang disampaikan Nadiem di forum PBB hanya sebatas rencana yang bagi masyarakat Indonesia belum tentu terealisasi.
“Mungkin menteri yang satu ini (Nadiem) terlalu pintar, tetapi kami tidak bodoh juga. Kami ini dipilih rakyat dan bukan anggota DPR abal-abal,” serunya.
Dia mengingatkan Nadiem jangan berbangga dengan tepuk tangan di PBB. Luar negeri tepuk tangan karena mereka tidak tahu. DPR dan rakyat Indonesia yang tahu kondisi itu tidak benar.
“Makanya kami tidak mau tepuk tangan. Satu lagi, tolong Mas Nadiem jangan bohongi kami,” tegas Anita. [ron/abi].