Anda !! Penasaran Kenapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria? Begini Alasannya

Berdiksusi dengan keluarga pasien
Menurut Dr Na’im, jika kondisi pasien sangat mengkhawatirkan, dokter yang bertugas pada waktu itu tidak peduli pria atau wanita akan mengambil alih tugas dengan tujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien dan bayi yang ada dalam kandungan. dikutip brilio.net.

“Dalam kondisi darurat, kami akan berunding dengan keluarga. Jika tidak ada dokter wanita, kita akan beri penjelasan terkait kondisi si pasien agar segera dilakukan penanganan,” ujarnya.

Tidak perlu dipermasalahkan
Tidak peduli itu soal kehamilan atau bukan, setiap penyakit harus ditangani sesegera mungkin dan tidak mengenal perbedaan jenis kelamin dokter yang menangani.

Dr Syahrul Azwan Azhari dari RS Lahas Datu, Sabah berpendapat bahwa isu gender pada dokter kandungan memang menjadi permasalahan yang sering muncul di masyarakat. Menurutnya, profesi dokter itu sudah menjadi tanggung jawab yang berat, tidak mungkin ada niat jahat yang terbesit di benak para dokter.

“Pria dan wanita keduanya diperlukan dalam bidang ini (spesialis kandungan) karena mempunyai peran masing-masing. Niat kami membantu ibu dan anak. Jadi tidak perlu mempersoalkannya terlalu jauh,” tambahnya.

Dr Azhari menambahkan pemeriksaan kandungan biasanya dilakukan sesuai prosedur. Jika tidak ada kebutuhan memeriksa anggota badan si pasien, terutama area sensitif, maka dokter tidak akan melakukannya.

Tingkat keahlian tinggi
Anggapan bahwa profesi dokter kandungan digeluti oleh kaum pria sebagai wujud pornografi adalah suatu penghinaan. Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Harlina Halizah Siraj. “Profesi ini memerlukan keahlian dan kemahiran yang sangat tinggi karena menyangkut nyawa manusia,” ujarnya.

Tingkat keahlian tinggi
Anggapan bahwa profesi dokter kandungan digeluti oleh kaum pria sebagai wujud pornografi adalah suatu penghinaan. Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Harlina Halizah Siraj. “Profesi ini memerlukan keahlian dan kemahiran yang sangat tinggi karena menyangkut nyawa manusia,” ujarnya.

Jangan disalahartikan
Dr Harlina Halizah, seorang ahli kedokteran mengatakan prosedur pemeriksaan pasien tidak hanya melibatkan dokter dan pasien saja, tetapi juga didampingi oleh suster dan mentor.

“Jika pasien punya pengalaman buruk dengan dokter kandungan pria, sebaiknya dia melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib,” tegasnya.

Tidak ada batasan gender
Tidak ada undang-undang yang mengatakan bahwa profesi dokter kandungan harus ditekuni oleh kaum wanita. Jadi siapapun boleh menggeluti profesi ini, baik itu pria maupun wanita.

“Tidak ada masalah bagi dokter pria mendalami bidang ini karena pada intinya adalah menyelamatkan nyawa pasien,” kata Prof Emeritus Tan Sri Dr Abdul Shukor Husin.

Pengakuan pasien
Salah seorang pasien, Zaiton (51) mengaku puas dengan pelayanan dokter kandungan pria. Dia mengatakan tiga dari enam anaknya lahir ditangani oleh dokter pria.

” Jika saya boleh membandingkan perbedaan dokter pria dan wanita, bagi saya dokter pria lebih pengertian dan teliti dalam bertugas. Namun, itu hanya pendapat saya,” jelasnya.

Demikian informasi seputar pemahaman Dokter kandungan kebanyakan dari pri. Semoga membantu. (abi/ron).