Sementara keterangan dari Instruktur Balai Pelatihan Kerja Ponpes Al Wasilah, Muhidin mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada saat para santri sementara berisitirahat.
“Jam istirahat mereka duduk sambil main musik di dalam ruangan itu, sementara saya ada tamu.
Baca juga:
Ratusan Peserta Seminar Nasional, Sertifikasi Profesi Berkompeten Usia Produktif Tahun 2030 UNU NTB
Saya tidak tahu apa yang mereka buat di dalam. Nanti setelah ada siswa teriak api-api, baru saya ambil ember. Kejadiannya sekitar 10.30 WITA,” kata Muhidin.
Muhidin yang berinisiatif ingin memadamkan api, namun api yang begitu besar sehingga dia pun meminta bantuan ke pegawai lainnya untuk memadamkan api yang berkobar di dalam ruangan praktik latihan pertukangan tersebut.
Baca juga;
Ribetnya Administrasi Dosen Ditjen Diktiristek Rilis SISTER Berbasis Cloud
“Mereka latihan pertukangan, ada delapan orang. Mereka tutup pintu karena main musik.
Saya tidak tahu apakah mereka merokok atau apa, isi dalam ruangan itu tiner dan cat,” ungkapnya.
Dalam pelatihan praktik pertukangan tersebut, sebut Muhidin diikuti sebanyak 16 orang santri yang saat ini duduk di bangku kelas 3.
“Semua siswa kelas 3, mereka terjebak apinya juga sangat besar. Total santri yang ikut praktik ada 16 orang yang hadir yang hanya 14 orang,” jelasnya. (Erwin)