Salah satu upaya Yusril mencari tiket Pilpres adalah menjalin silaturahmi dengan berbagai partai politik. Ia dan PBB sudah berkunjung ke markas PPP, PKB, dan Golkar.
Yusril menambahkan, penindakan tegas tersebut dilakukan karena Yusril tidak mau kejadian pada Pilpres 2019 terulang lagi. Di mana internal pengurus partai terpecah, terutama DPW dan DPC dan simpatisan sibuk mengurusi pilpres, sehingga partai sendiri tidak diurus.
”Kita harus berkaca pada Pilpres 2019, kejadian seperti itu tidak boleh terulang pada Pemilu 2024. Sudah kita putusan dalam Rakornas dan MDP Partai Bulan Bintang pada 11-13 Januari 2023 lalu bahwa untuk Pemilu 2024 DPW dan DPC fokus mempersiapkan dan melengkapi infrastruktur partai untuk pemenangan pileg.
Sementara kebijakan pilpres itu ranahnya DPP dan harus dipatuhi oleh DPW dan DPC seluruh Indonesia,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberi dukungan kepada Yusril untuk maju sebagai capres pada 2024. Jokowi mendorong Yusril untuk menghimpun dukungan partai politik agat dapat memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen.
“Dengan pengalaman yang sangat panjang, saya dukung lo kalau Prof. Yusril di 2024 dicalonkan jadi presiden atau wakil presiden. Ini serius, serius,” ungkap Jokowi dalam Rakornas PBB di Jakarta, Rabu (11/1) lalu.