Ajukan 9 Tuntutan Pelamar BPI 2024 Ke DPR dan DPD RI: Ketidakpastian Beasiswa dan Dampaknya pada Mahasiswa

Jakarta, Para pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 yang tidak lolos seleksi tahap pertama, Batch I, mengajukan sejumlah tuntutan kepada pihak penyelenggara. Tuntutan ini terkait dengan proses seleksi yang dinilai tidak transparan, kuota yang dianggap tidak sesuai dengan sosialisasi, dan dampak terhadap mahasiswa yang telah mulai menjalani perkuliahan, terutama jenjang S2 dan S3 yang membawa keluarga.

Baca: HOROR!! Keresahan Pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI): Istri dan anak saya sudah saya pindahkan tempat tinggal dan sekolahnya Tapi Tidak Lulus Juga

Sejumlah perwakilan pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 yang tidak lolos seleksi Batch 1, berencana menemui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dalam waktu dekat. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menuntut transparansi dan keadilan dalam proses seleksi BPI 2024. Mereka juga mendesak pihak penyelenggara untuk membuka Batch II sebagai bentuk solusi bagi pelamar yang belum mendapatkan kesempatan.

Tuntutan Utama:

  1. Pembukaan Batch II BPI 2024
    Perwakilan pelamar yang tidak lolos mendesak agar pemerintah melalui pihak penyelenggara BPI membuka Batch II. Mereka berargumen bahwa banyak pelamar berprestasi yang belum mendapatkan kesempatan dalam proses seleksi sebelumnya, sehingga Batch II menjadi opsi yang adil untuk memastikan semua peserta yang layak bisa dipertimbangkan kembali.
  2. Audiensi dengan DPR dan DPD RI
    Para perwakilan pelamar berencana untuk menyampaikan keluhan mereka langsung kepada DPR dan DPD RI. Mereka berharap bahwa lembaga legislatif dapat membantu mendorong transparansi dalam proses seleksi, terutama terkait kuota, anggaran, dan hasil penilaian wawancara yang hingga kini masih menjadi pertanyaan besar bagi pelamar.
  3. Dorongan untuk Transparansi Anggaran dan Kuota
    Dalam pertemuan dengan DPR dan DPD RI, pelamar akan mengajukan permintaan agar pihak penyelenggara BPI membuka secara transparan informasi terkait anggaran dan kuota penerima. Menurut mereka, langkah ini penting untuk memastikan bahwa beasiswa diberikan secara adil dan sesuai dengan jumlah yang telah disosialisasikan sebelumnya.
  4. Permintaan Pelolosan Batch I dengan Transparansi Pelamar yang tidak lolos seleksi Batch I meminta agar mereka diberikan kesempatan untuk diloloskan dengan proses yang lebih transparan. Mereka menuntut kejelasan mengenai kriteria seleksi dan penilaian yang digunakan dalam proses tersebut.
  5. Transparansi Anggaran dan Kuota Penerima Beasiswa Para pelamar mendesak agar pihak penyelenggara BPI 2024 membuka secara jelas informasi terkait anggaran beasiswa dan kuota penerima. Menurut mereka, kuota yang disosialisasikan pada awalnya tidak sesuai dengan hasil seleksi, sehingga menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan terkait distribusi beasiswa. Hal ini menjadi perhatian penting untuk memastikan keadilan dalam pemberian beasiswa.
  6. Penilaian Wawancara Tidak Dipublikasikan Salah satu poin krusial yang disorot adalah tidak dipublikasikannya hasil penilaian wawancara. Para pelamar merasa bahwa transparansi dalam hasil penilaian wawancara akan memberikan kepastian bagi peserta mengenai kelayakan mereka, dan mencegah dugaan adanya ketidakadilan dalam proses penilaian.
  7. Jadwal Wawancara dan Pengumuman Keluhan lain yang mencuat adalah mengenai jadwal seleksi yang sering kali berubah dan berbelit-belit.  terutama dalam hal waktu dibuka dan di tutup. Beberapa pelamar menyebutkan bahwa  jadwal ini juga mempengaruhi kesiapan mental
  8. Mahasiswa S2 dan S3 yang Sudah Memulai Perkuliahan dengan Keluarga Beberapa pelamar, terutama yang sudah diterima di jenjang S2 dan S3 di luar negeri, mengungkapkan bahwa mereka telah memulai perkuliahan dan bahkan membawa serta keluarga (anak dan istri) ke tempat studi. Ketidakpastian hasil seleksi membuat mereka berada dalam situasi yang sulit, terutama dari segi finansial, karena bergantung pada hasil seleksi BPI.
  9. Perdebatan dalam Grup WhatsApp Pelamar Situasi ini memicu perdebatan panas di grup WhatsApp yang diikuti oleh para pelamar BPI 2024. Diskusi yang semakin intens ini mencerminkan ketidakpuasan besar terhadap proses seleksi, dengan berbagai isu seperti transparansi, distribusi kuota, dan kriteria penilaian yang menjadi topik utama. Banyak pelamar merasa bingung dan kecewa dengan ketidakpastian yang terjadi.

Dampak pada Mahasiswa dan Keluarga

Tuntutan ini juga mendapat dukungan dari pelamar yang sudah mulai berkuliah, terutama mahasiswa S2 dan S3 yang telah membawa keluarga mereka (anak dan istri) ke tempat studi. Mereka menghadapi tekanan finansial yang berat karena ketidakpastian terkait hasil seleksi beasiswa, dan berharap agar pihak penyelenggara BPI segera mempertimbangkan kembali.

Rencana pertemuan dengan DPR dan DPD RI ini diharapkan dapat memberikan dorongan untuk perbaikan signifikan dalam penyelenggaraan BPI ke depan, sekaligus menjamin hak para pelamar untuk mendapatkan proses seleksi yang transparan dan adil.