Dia menambahkan “SMKN 1 Kotaraja yang memiliki core Agroteknologi seperti pertanian dan peternakan tentu harus didukung oleh sarana dan fasilitas lainnya untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran, terutama praktik siswa khususnya Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura (ATPH).
Dengan diambilnya lahan tersebut akan berdampak pada proses belajar siswa dan keuntungan dari sisi ekonomi. “Selama ini lahan tersebut merupakan lahan yang sangat produktif (tanah kelas 1) sehingga hasil panennya juga cukup banyak dan bisa 3 kali tanam padi dalam 1 tahun. Tapi selama ini sistemnya 2 kali tanam padi dan 1 kali palawija” pungkasnya.
Dari areal yang akan digunakan IPA tersebut dapat menghasilkan gabah 4 ton sekali panen dan hasil palawija yang cukup besar juga apalagi kalau harga lagi naik. “Setiap panen kita membagikan bapak/ibu guru dan staf tata usaha berupa beras hasil sawah tersebut. Terlebih menjelang lebaran seperti saat ini bapak/Ibu warga sekolah berharap akan dapat THR dari hasil sawah” tutupnya.