lpkpkntb – OPINI- Ada seorang ibu rumah tangga yang telah menikah memiliki seorang suami dan tiga orang anak. Perempuan itu adalah istri sekaligus ibu yang sangat tanggap dan cekatan.
Ia mampu melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga.
Ditambah lagi ia adalah tipe perempuan perfeksionis dalam segala hal.
Semua yang ia lihat harus sempurna dalam pandangannya. Salah satunya dalam hal kebersihan dan kerapian.
Misalnya, tidak boleh ada sedikit pun kotoran atau noda di perabotan rumahnya dan tidak boleh menaruh barang di sembarang tempat, selain di tempat yang telah disediakan.
Untuk sebagian orang, hal kebersihan dan kerapian memang sering kali diabaikan, termasuk suami dan ketiga anaknya.
Suatu saat, karpet di ruang keluarga mereka terkena kotoran lumpur ulah salah satu anaknya yang baru pulang bermain bola.
Ketika sang ibu melihat kotoran tersebut ia menjadi marah besar, bahkan kemarahannya berlangsung berhari-hari.
Pada suatu kesempatan, wanita ini mendatangi seorang psikolog yang setidaknya dapat diharapkan sedikit membantu meredam emosinya. Singkat cerita, psikolog itu mendengarkan cerita wanita ini dengan seksama.
Sambil tersenyum, psikolog itu berkata, “Saya minta anda tutup mata dan bayangkan apa yang akan saya katakan”.
Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. Ia mendengarkan setiap intruksi dari sang psikolog.
Kata psikolog itu, “Bayangkan rumah anda yang rapi dan karpet yang bersih tak bernoda sedikit pun dan tanpa jejak sepatu.